Desa tradisional Lombok yang terkenal dengan gubuk anyaman tinggi, pedagang tekstil & pertunjukan jalanan.
Rembitan, Kec. Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Bar. 83573, Indonesia
@import url('https://fonts.googleapis.com/css2?family=Black+Han+Sans&family=Bricolage+Grotesque:opsz,wght@12..96,200..800&family=Fira+Sans:ital,wght@0,100;0,200;0,300;0,400;0,500;0,600;0,700;0,800;0,900;1,100;1,200;1,300;1,400;1,500;1,600;1,700;1,800;1,900&family=Inter:ital,opsz,wght@0,14..32,100..900;1,14..32,100..900&family=Roboto:ital,wght@0,100..900;1,100..900&family=Rubik:ital,wght@0,300..900;1,300..900&display=swap');
Taman Narmada di Lombok Barat menjadi salah satu pilihan favorit bagi masyarakat di Pulau favorit bagi masyarakat di Pulau Lombok, mulai dari Lombok Timur hingga Kota Mataram, sebagai tempat berlibur dan melepas penat. Hari Sabtu dan Minggu, Taman Narmada menjadi begitu padat dengan kunjungan. Kolam renang dalam areal Taman Narmada menjadi tempat yang paling diminati pengunjung. Minat kunjungan ke Taman Narmada juga didominiasi oleh para pelajar yang ingin mengetahui sejarah Taman Narmada yang dibangun oleh Raja Anak Agung Gde Ngurah Karang Asem, tahun 1727 Masehi (meski ada sebagian literatur yang mengatakan dibangun tahun 1805 Masehi).
Taman Narmada merupakan duplikai dari Gunung Rinjani dan Danau Segara Anak, tempat yang biasa dipakai Sang Raja untuk melakukan ritual kurban. Konon, ketika usia raja makin tua, ia tak dapat lagi melakukan ritual di puncak Gunung Rinjani pada ketinggian 3.726 meter dpl, maka ia memerintahkan seluruh arsitek kerajaan untuk memindahkan nuansa Gunung Rinjani ke tengah kota yang kini bernama Narmada. Pada masa itu, Taman Narmada merupakan tempat khusus bagi raja untuk untuk memuja Dewa Siwa sekaligus sebagai tempat peristirahatan raja. Taman Narmada ditata berbentuk gunung. Sumber mata air yang jernih mengaliri tiga kolam di bagian bawah taman ini. Salah satu dari kolam inilah yang merupakan kolam renang alami dan menjadi tempat mandi favorit pengunjung.
Di bagian atas taman terdapat sebuah pura bernama Pura Kalasa. Untuk mencapainya, melewati anak tangga yang sangat banyak. Ketika menuju pura ini, nuansanya seperti tengah mendaki Rinjani. Inilah salah satu lokasi wisata air yang paling banyak dikunjungi. Data Dinas Pariwisata Lombok Barat, kunjungan ke Taman Narmada terus meningkat setiap tahun.
Desa tradisional Lombok yang terkenal dengan gubuk anyaman tinggi, pedagang tekstil & pertunjukan jalanan.
Taman Narmada di Lombok Barat menjadi salah satu pilihan favorit bagi masyarakat di Pulau favorit bagi masyarakat di Pulau Lombok, mulai dari Lombok Timur hingga Kota Mataram, sebagai tempat berlibur dan melepas penat. Hari Sabtu dan Minggu, Taman Narmada menjadi begitu padat dengan kunjungan. Kolam renang dalam areal Taman Narmada menjadi tempat yang paling diminati pengunjung. Minat kunjungan ke Taman Narmada juga didominiasi oleh para pelajar yang ingin mengetahui sejarah Taman Narmada yang dibangun oleh Raja Anak Agung Gde Ngurah Karang Asem, tahun 1727 Masehi (meski ada sebagian literatur yang mengatakan dibangun tahun 1805 Masehi).
Taman Narmada merupakan duplikai dari Gunung Rinjani dan Danau Segara Anak, tempat yang biasa dipakai Sang Raja untuk melakukan ritual kurban. Konon, ketika usia raja makin tua, ia tak dapat lagi melakukan ritual di puncak Gunung Rinjani pada ketinggian 3.726 meter dpl, maka ia memerintahkan seluruh arsitek kerajaan untuk memindahkan nuansa Gunung Rinjani ke tengah kota yang kini bernama Narmada. Pada masa itu, Taman Narmada merupakan tempat khusus bagi raja untuk untuk memuja Dewa Siwa sekaligus sebagai tempat peristirahatan raja. Taman Narmada ditata berbentuk gunung. Sumber mata air yang jernih mengaliri tiga kolam di bagian bawah taman ini. Salah satu dari kolam inilah yang merupakan kolam renang alami dan menjadi tempat mandi favorit pengunjung.
Di bagian atas taman terdapat sebuah pura bernama Pura Kalasa. Untuk mencapainya, melewati anak tangga yang sangat banyak. Ketika menuju pura ini, nuansanya seperti tengah mendaki Rinjani. Inilah salah satu lokasi wisata air yang paling banyak dikunjungi. Data Dinas Pariwisata Lombok Barat, kunjungan ke Taman Narmada terus meningkat setiap tahun.
Museum Negeri Nusa Tenggara Barat adalah museum yang terletak di Mataram, Lombok, Indonesia. Museum ini adalah museum negeri provinsi Nusa Tenggara Barat. Museum ini mengoleksi 7.387 benda (2006) berkaitan dengan kesenian tradisional Lombok dan Sumbawa (misalnya keris, songket, keranjang dan masker) serta subjek terkait seperti geologi, arkeologi, arsitektur, biologi, keramik, lukisan, dan lain-lain.
Beberapa koleksi museum adalah kostum pernikahan dari kelompok etnis Sasak, Samawah, Mbojo dan, beberapa fosil, koin kolonial dari Portugis, Spanyol, dan Belanda, dan senjata tradisional dari Kesultanan Bima.
Museum ini juga mengumpulkan barang-barang tradisional yang berkaitan dengan mistik seperti pustaka batu, dan barang-barang tradisional untuk menangkal nasib buruk, petir, kelemahan, dan sebagainya.Per tahun 2014, terdapat 7.444 koleksi dengan 1.361 koleksi di antaranya berupa 416 judul naskah lama berbahan baku daun lontar dan kertas.
Sekarbela adalah sebuah kecamatan di kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Indonesia.Sebagian besar warganya bekerja di bidang kerajinan emas dan mutiara dan memiliki penduduk terpadat di NTB. Sekarbela sendiri diperkirakan sudah berdiri sejak ratusan tahun lalu, yang dipercayai dirintis oleh seorang wali. Sekarang, makam wali tersebut berada di suatu daerah yang bernama Padang Reak.
Berada tidak jauh dari salah satu icon dunia milik Nusa Tenggara Barat yakini Pantai sengigi tidak menjadikan Pantai Nipah terkesan tidak menarik bagi wisatawan. Terbukti hingga saat ini pantai ini selalu ramai dikunjungi berbagai kalangan para penikmat wisata baik lokal, wisatawan domestik bahkan wisatawan mancanegara. Pantai ini menjadi salah satu pantai pasir putih dengan kawasan tenang di gugusan keindahan pantai sisi utara Lombok. Pesona indah pantai dan ketenangannya menjadi salah satu faktor utama tempat ini kerap dipilih menjadi destinasi tujuan berlibur, terlebih untuk liburan bersama keluarga
Gili nanggu adalah 1 dari 11 gili yang tidak berpenghuni terletak di daerah Sekotong, Lombok Barat. Diantara ke 11 tersebut yang sering banyak dikunjungi wisatawan adalah gili nanggu, gili sundak, dan gili kedis. Karena ke 3 gili tersebut saling berdekatan. Walaupun lokasinya sangat bagus dan dengan fasilitas yang sangat lengkap, namun tempat ini masih tergolong sepi. Mungkin karena promosi wisata daerah Sekotong yang masih kurang. Tapi, suasana sepi itulah yang menjadi pengalaman berherga, seperti penyewa pulau pribadi.
Sepi disini dalam artian, ketika snorkeling tidak sampai senggol senggolan. Tamu yang datang ke lokasi ini malah kebanyakan dari luar negri, ya mungkin karena tau potensi keindahan yang luar biasa. Namun pengunjung domestik juga tidak sedikit, tapi kebanyakan jika domestik adalah rombongan.Ditempat ini pengunjung tidak hanya bisa menyewa hotel, namun juga bisa camping dengan biaya sewa lahan sebesar 100 ribu / tenda. Tidak jarang lokasi wisata gili nanggu dijadikan tempat party para bule, yang biasanya datang dari Bali atau dari Gili Trawangan. Tidak tanggung tanggu, biasanya parti dilakukan selama 1 minggu penuh.
Pantai Elak Elak di Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) adalah destinasi wisata yang menarik. Pasir putih terhampar dengan ombak atau gelombang yang tenang. Pantai Elak Elak cocok untuk wisata keluarga yang ingin bermandi di tepi pantai. Pantai Elak Elak terletak di ujung barat Pulau Lombok. Jaraknya hanya satu jam perjalanan dari Kota Mataram, Ibu Kota Provinsi NTB, 45 menit dari Pelabuhan Feri Penyeberangan Lembar dari arah Bali, dan 80 menit dari Bandara Internasional Lombok. Akses jalannya sangat bagus beraspal halus.
Gili Meno adalah salah satu dari tiga pulau kecil, selain Gili Trawangan dan Gili Air, yang menjadi kawasan wisata bahari. Tempat ini dapat dicapai dari Kota Mataram sekitar 45 menit berkendaraan darat dengan perjalanan melewati Pantai Senggigi yang berlatarkan pemandangan pantai yang menakjubkan serta hutan lindung. Di sini terdapat taman burung yang mempunyai koleksi burung-burung langka dari Indonesia dan mancanegara. Pasirnya putih dan masih alami. Di Gili Meno kendaraan bermotor sangat dibatasi, demikian pula penggunaan listrik. Alternatif kendaraan hanya terdapat sepeda dan cidomo.
Di Gili ini anda bisa snorkeling atau berenang sembari menikmati karang dan biodiversitasnya. Di Pulau ini menyajikan kicauan-kicauan burung yang mampu menenangkan hati dan pikiran anda. Jika tidak puas hanya dengan mendengar kicauannya, anda juga bisa memegangnya secara langsung dengan mengunjungi Bird Park yang terletak di Bird Pak Homestay.
Pantai Kuta, Lombok adalah tempat wisata di Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Pantai dengan pasir berwarna putih seperti buliran merica ini terletak di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika di Desa Kuta. Pantai Kuta mulai dikenal dan dikembangkan sebagai destinasi wisata pada mulanya oleh PT. Rajawali Indonesia (BUMN, sekarang jadi ITDC) pada tahun 1970an. Pantai Kuta (Kute, ejaan lokal) memang terkenal dengan pasir putihnya yang berbeda dengan kebanyakan pantai di Indonesia. Pasir berwarna putih bak merica dengan garis pantai yang panjang menjadikan Kuta sebagai idola bagi para wisatawan domestik dan mancanegara. Terdapat sebuah upacara kebudayaan terbesar di Pulau Lombok dan dilakukan satu kali dalam setahun upacara Sasak di desa ini. Ini adalah upacara Bau Nyale.
Dalam upacara ini masyarakat dan wisatawan mencari dan berburu cacing Nyale di laut. Menurut legenda, dahulunya ada seorang putri, bernama Putri Mandalika, yang sangat cantik jelita, banyak pangeran dan pemuda yang ingin menikah dengannya. Karena kebijakan sang putri dan tidak menginginkan terjadi pertumpahan darah di antara kerajaan. maka ia memutuskan moksa (hilang) dan terlihat seperti terjun ke laut. Namun sebelumnya sang putri bertitah, “Wahai rakyatku, jika engkau ingin menemui dan menjumpaiku. Carilah aku pada tanggal 20 bulan sepuluh (penanggalan suku Sasak) di sepanjang pantai ini setiap tahun”, ujar sang putri.
Hingga sekarang, ritual adat ini masih dilakukan dan dikemas sebagai atraksi wisata yang sangat menarik bagi wisatawan. Wujud cacing laut (nyalè) ini dipercaya sebagai reinkarnasi sang putri dengan asas keadilan. Semua rakyat bisa mendapatkannya tanpa perlu berperang memperebutkan fisik sang putri. Event Bau Nyale ini biasanya di gelar antara bulan Februari – Maret setiap tahunnya yang berlokasi di sepanjang semenanjung Pantai Kuta Lombok Tengah.
Permata itu bernama Pantai Mekaki. Keindahan pantai yang terletak di Desa Pelangan, Kecamatan Sekotong Tengah, Kabupaten Lombok Barat ini memang pantas disebut sebagai permata. Berbeda dengan pantai lain yang terkadang akrab dengan hiruk-pikuk, Pantai Mekaki adalah pilihan tepat untuk mencari ketenangan, mengusir kepenatan, serta menemukan kedamaian.
Memang, Pantai Mekaki tidak sepopuler Pantai Senggigi atau Pantai Kuta Lombok (Mandalika). Namun, siapa yang bisa menampik pesonanya? Menyajikan panorama hamparan laut luas, pasir putih, dan perbukitan, Pantai Mekaki benar-benar tidak bisa dipandang sebelah mata. Pantai yang berada sekitar 67 km dari Mataram ini layak menjadi tujuan wisata favoritmu saat mengunjungi Lombok.
Yang mendasari pembentukan PPID
Saya sebagai kepala desa memiliki rencana kerja, ingin menjadi kepala desa dengan panggilan untuk membangun desa yang sangat saya cintai. Sebagai kepala desa saya berharap saya dapat membangun desa Gajahrejo.
Sucipto, S.Pd., M.Sc.
Terbangunnya Tata Kelola Pemerintahan yang Profesional dan Bersih untuk Mewujudkan Desa Darma yang Adil, Makmur dan Religius”
Pembangunan Jalan
Penerangan Jalan
Pengeboran Sumur
Vaksinasi COVID
Vaksinasi Hewan Ternak